ASPERINDO Hadirkan Pameran Industri Besar pada Agustus 2018 - Dunia-Spasi

Saturday 31 March 2018

ASPERINDO Hadirkan Pameran Industri Besar pada Agustus 2018

Narasumber


Pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat pesat. Namun produk-produk UKM lokal yang masuk di dalamnya masih sangat kecil. Kita bisa melihat produk-produk yang ada di e-commerce mayoritas buatan luar negeri. Kalaupun ada buatan lokal, bisa dihitung jari. Padahal, begitu banyak produk UKM lokal di Indonesia, hanya belum tereksplorasi dengan baik.

Kendalanya bisa saja para pelaku UKM tersebut tidak tahu prosedur untuk memasukkan barangnya ke e-commerce atau kurangnya informasi tentang fungsi e-commerce bagi pelaku UKM khususnya dan masyarakat luas umumnya.

Tantangan lainnya adalah soal daya saing menyangkut harga, mengingat bahan baku yang digunakan mayoritas hasil impor. Maka, mental terkait hal ini pun wajib menjadi perhatian agar tidak terjadi ketergantungan menggunakan bahan baku impor.


Maka, ASPERNDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia) bersama PT.Mediatama Binakreasi akan menyelanggaraan ShOP! (Showcase of Online People) pada 23-25 Agustus 2018 di Hall 3A – ICE (Indonesia Convention Exhibition), BSD mengusung tema “Off to Global Online Market” akan menghadirkan 200 booth pameran dari e-commerce Indonesia. Diumumkan pada 29 Maret 2018 di Jakarta Convention Center.

Menurut M. Feriadi, Ketua Umum ASPERINDO, acara ShOP! bertujuan untuk mempertemukan seluruh stakeholder agar bisa saling sinergi dalam membangun usahanya. Hingga saat ini, 500 anggota ASPERINDO akan hadir dalam pameran besar ShOP! yang nantinya bukan sekadar pameran tapi sekaligus mengedukasi agar pelaku UKM dapat menjalankan fungsi fasilitas digital untuk kemajuan usahanya.

E-commerce tanpa jasa kurir juga tak akan berjalan. Mengingat produk e-commerce biasanya ada pada produsen yang berlainan tempat dan produknya dijual secara online. Maka untuk bisa sampai ke konsumen, harus ada peran jasa pengiriman kurir. Maka, peran ASPERINDO dalam merangkul pelaku UKM adalah tepat adanya.

Ada tiga pilar yang patut disinergikan dalam upaya perkembangan ekonomi digital untuk kolaborasi bisnis usaha kecil menengah, diantaranya Online Store, Merketplace dan Pembayaran Non Tunai (e-payment) serta jasa pengiriman.

Hal ini, sebagai bentuk sinergi antara pelaku UKM, e-commerce dan jasa kurir pengiriman barang. Sehingga pertumbuhan ekonomi akan berjalan lancar serta merata. Tatanan ekonomi digital ini wajib dikembangkan mengingat e-commerce berpotensi menghasilkan pengusaha-pengusaha baru yang bervariasi.

Jika barang yang dipesan konsumen cepat sampai, tentunya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, memuaskan pelanggan dan kelancaran usaha yang berhubungan dengan operasional.

Selain UKM, untuk IKM (Industri Kecil Menengah) pun harus dikembangkan karena area pemasaran yang luas seharusnya diimbangi juga dengan produksi yang melimpah. Karena IKM adalah produsen sedangkan UKM hanyalah berfungsi untuk memasarkan saja.

Berhubungan dengan UMKM yang merupakan jantungnya ekonomi Indonesia, pemerintah semestinya mempermudah perizinan bagi para pelaku UKM agar dapat menyeleggarakan usahanya dengan lancar tanpa terhambat proses perizinan yang berbelit apalagi sampai harus membayar mahal.
Perlindungan dalam naungan Undang Undang pun semestinya diperkuat untuk pelaku UKM agar senantiasa terlindungi dan leluasa dalam menjalankan usahanya.

Gati Wibawaningsih dari Kementerian Perindustrian pun mengumumkan adanya program e-Smart IKM yang bertujuan untuk mengevaluasi IKM yang kalah pasar di marketplace. Program ini dilakukan berdasarkan data untuk menciptakan kebijakan yang tepat bagi masyarakat.

Selain pihak pemerintah, lembaga lainnya pun patut berkontribusi atas dukungannya pada perkembangan ekonomi yang diselenggarakan oleh pelaku UKM. Sebagai dukungan lain, BNI membantu memberikan kredit bunga rendah bagi para pelaku UKM yang hampir berjumlah 60 Juta.

Sunana Eka Nugraha dari BNI menjelaskan bahwa persyaratan untuk mengajukan kredit bunga rendah untuk UKM, cukup menyertakan surat keterangan usaha dan identitas diri, peraturan lainnya yang dirasa kurang perlu langsung dipangkas. Semata untuk memudahkan para pelaku UKM dalam menjalani birokrasinya.

Dalam pameran ShOP! nanti, ada program menarik yang bisa diikuti. Diantaranya talkshow, coaching clinic dan lain sebagainya. Pameran yang edukatif dan penuh sinergi ini patut dihadiri. Tunggu di Agustus 2018!

.


1 comment:

  1. wah, harus dateng nih kalau ada acara bagus kayak gini, makasih infonya bu

    ReplyDelete

@templatesyard