SiDU Kertas Yang Melegenda dan Progres Masa Depan - Dunia-Spasi

Thursday 23 March 2017

SiDU Kertas Yang Melegenda dan Progres Masa Depan


Mendengar Sinar Dunia atau disingkat SiDU, saya melayang ke puluhan tahun lalu. Saat pertama mendapatkan buku tulis untuk sekolah. Mendapat lima buku tulis ada logo Sinar Dunia di pojok kanan atasnya, terekam kuat di ingatan saya. Padahal waktu itu saya baru masuk SD.

Dalam lembaran-lembaran kertas itu saya memulai sejarah, bisa menulis dan membaca dan menyelesaikan pendidikan dengan baik. Berkat peran serta kertas juga sebagai salah satu media yang memfasilitasi proses belajar mengajar. Sehingga bisa memahami kejadian yang ada dalam kehidupan karena mampu mengingat dari sesuatu yang ditorehkan dalam kertas.

Diskusi tentang kertas ini dijabarkan dalam teman “Progres Kehidupan Melalui Kertas” bersama Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas dan penulis buku Okky Madasari di Gedung Arsip Nasional Jakarta (21/3). Bersamaan dengan perkenalan inovasi terbaru Kertas SiDU untuk mendukung progres hidup masyarakat Indonesia.

Kertas berperan dalam berbagai bidang kehidupan, pendidikan, kesehatan, hiburan dan proses pengabadian moment penting dan sakral. Seperti pencatatan AKTA kelahiran, pembuatan KTP, Kartu Keluarga dan membuat berbagai dokumentasi penting lainnya.

Para ilmuwan dan maestro akan kesulitan menyampaikan karyanya jika tak ada media kertas sebagai penyebar. Naskah Proklamasi tak akan abadi jika tak dituliskan. Bahkan karya-karya sastra tak akan hidup dan berkembang tanpa peranan kertas sebagai media untuk menuangkan imajinasi dan karya-karyanya.

Diskusi bersama Okky Madasari, Sovan K Ganguly dan Martin Jimi
Seperti diungkapkan Okky Madasari, menjadi penulis sampai sekarang, Okky merasa terbantu dengan adanya kertas. Karena karya-karyanya abadi dan tertuang dengan maksimal dan mudah sampai ke masyarakat. Selain  itu, hobi lainnya seperti membuat puisi dan karya fiksi lainnya akan mudah tertuang ekspresinya dalam kertas secara jelas.

“Progres kertas menurut saya, bisa memberikan efek perubahan. Misalnya, pergerakan-pergerakan para pemuda di masa lalu, seperti Budi Utomo dan lain-lain, semua tertuang dalam kertas juga rumusan sumpah pemuda yang dipakai sampai sekarang.” Kata Okky.

Karya sastra dan sumber-sumber informasi zaman dulu, dituliskan melalui lempengan batu, dinding, daun lontar dan lain-lain. Sekarang sudah ada kertas jadi semakin rapi dan terdokumentasi dengan baik.

SiDU merupakan produk kertas yang sudah ada hampir 40 tahun. Dari tahun ke tahun SiDU menjadi progres penggunaan kertas di Indonesia yang mendukung kebutuhan di kantor, perusahaan, usaha fotokopi dan konsumsi masyarakat.


Selain memberikan perubahan terhadap progres kehidupan dan aktivitas Bangsa Indonesia, SiDU juga menjadi produk yang mampu memimpin pasar. Menurut Martin Jimi, SiDU Consumer Domestic Business Head, SiDU melalukan inovasi setiap saat dan memberikan karya terbaik dengan meluncurkan kertas yang lebih putih dan cerah sehingga hasil cetak akan terlihat lebih cerah.

“Karya terbaik SiDU dalam inovasi yang diluncurkan ini, merupakan hasil riset dan masukan-masukan dari konsumen. Jadi, penyesuaiannya menjadi mudah.” Kata Martin.

Sovan K Ganguly, Asia Pulp and Paper Consumer Business Unit Head menambahkan, bahwa SiDU dibuat dengan teknologi tinggi yang ramah lingkungan. Dengan standar manufaktur berskala internasional.

Kertas juga telah memberi pertumbuhan yang besar terhadap ekonomi Indonesia, industri pulp dan kertas merupakan penyumbang devisa terbesar ke-7 dari sektor non-migas di Indonesia.
SiDU berperan banyak terhadap progres kehidupan dan aktivitas, sebagai penyampai berita, dokumentasi, mencatat sejarah dan berkontribusi dalam proses pembentukan prestasi. Tanpa kertas, segala sesuatu akan sulit tersampaikan.

Martin Jimi memungkas diskusi dengan menceritakan di Timika Papua, anak-anak menulis di kertas sangat rapat hampir tak ada celah, saking jarangnya pasokan kertas dan anak-anak menggunakan kertas sampai semua permukaan tertulis penuh. Hal ini juga yang membuat SiDU gencar bermitra dengan banyak pebisnis. Khususnya di luar Jawa dan Sumatera agar kertas dapat dinikmati oleh seluruh anak bangsa secara merata.

4 comments:

  1. Wah, SiDU udah 40 tahun aja ya :o

    ReplyDelete
  2. pagi tadi pas mau nganter adik, lihat di tasnya beberapa buku berlogo SiDU
    ntar siang ke kantor juga ada kwitansi dan atk dengan tulisan Sinar Dunia

    ReplyDelete
  3. makin seneng pake sidu pas tau ramah lingkungan dan punya CSR yang tepat juga. Dari jaman es de aku udah pake sidu teh...

    ReplyDelete
  4. Brand SIDU ini legend banget ya teh, saya dari dulu pakenya SIDU dan sampai Marwah skr pun kl beli buku nyari merk SIDU hehe

    ReplyDelete

@templatesyard